Selasa, 30 Desember 2008

Left to Tell


Left to Tell adalah autobiography seorang gadis rwanda “immaculee ilibagiza” yang terangkum dalam 277 halaman ini merupakan KISAH SEORANG PEREMPUAN YANG SELAMAT DARI BENCANA PEMUSNAHAN ETNIS Di RWANDA bercerita secara gamblang, simple dan bahasa yang sederhana tentang perjuangan seorang wanita Rwanda hidup dalam siksaan, hinaan dan penolakan yang tidak beralasan dari perang etnis yang terjadi di Rwanda.
Dalam buku ini terangkum cerita kekejaman manusia terhadap sesamanya sepanjang satu dasawarsa yang dirangkai dengan sebuah kisah cinta dalam arti yang sebenarnya yang berlanjut dengan kisah kemenangan semangat manusia dan kisah iman yang mendalam bahkan kisah cinta akan Tuhan yang begitu kuat sehingga kebencian dan balas dendam luluh dihadirat-Nya
Kejadian kejadian pahit yang immaculee alami bukan membuat dia menyerah sekalipun dalam situasi yang tidak mungkin secara pikiran manusia, tetapi dasar kasih sayang yang ditanamkan keluarganya sejak kecil membuat immacule menjadi seorang wanita yang tegar dan benar benar hidup dalam Iman. Iman dan penyerahan diri yang seutuhnya lah yang menuntun immaculee untuk tetap bertahan dalam pengharapan akan Kuasa Tuhan dan pengharapan itu pula yang membawa dia untuk punya hubungan yang erat lewat doa yang tiada hentinya sehingga doa itu pula yang menuntun dia untuk mengalami beberapa mujizat bahkan mujizat mujizat itu pula yang membuat dia tegar untuk bangkit menjadi seorang wanita yang bisa melupakan segala akar kepahitan hidupnya. Mujizat itu pula yang memampukan dia untuk tetap mengampuni bahkan mengasihi setiap orang yang sudah merenggut kehidupannya secara tidak manusiawi.
Saya rekomendasikan buku ini untuk dibaca, ditelaah dan disimak bahkan berharap kemampuan immaculee untuk mengampuni musuhnya bisa menjadi renungan buat kita bahwa semestinya hanya dengan pertolongan Tuhanlah kita bisa berdamai dengan yang namanya sakit hati dan mengasihi musuh.
Bacaan yang indah khususnya dimasa masa sulit…

Tidak ada komentar: