Senin, 12 Januari 2009

R.E.C.T.O.V.E.R.S.O

Rectoverso, kumpulan 11 Kisah. Mungkin sebatas kisah atau cerita fiksi menurutku,tapi salah satu bacaan yang menarik dan lebih ringan dari novel novel karya dee yang sebelumnya karena, Pertama : designya simple dan menarik, kemasan yang unik. Kedua: bukunya tidak terlalu tebal so sangat cocok untuk orang yang tidak menyukai buku buku cerita yang tebal, ketiga : setiap cerita mengajak kita untuk masuk dalam sisi ruang lain dan mengajak kita untuk memahami sisi sisi lain yang sering tidak kita sadari bahwa sebenarnya kita pernah berada seperti cerita tersebut.

Penyampaian tata bahasanya tidak begitu rumit dan juga tidak terkesan asal tapi setiap kalimat memukai pikiran kita. Illustari dalam buku benar benar faktor penguat pemikiran kita untuk memahami makna ceritanya. Bagian yang paling menarik adalah “malaikat juga tahu” dan “firasat” Cerita “malaikat juga tahu” begitu menyetuh dan “firasat” juga begitu menggugah bahwa sebenarnya kita sering tidak menyadari kalau firasat itu juga sering dalam hidup kita, sayangnya kita tidak membiasakan diri untuk memahami firasat itu.

Kerenlah karena lewat kisah kisah yang tertulislah kita dimudahkan untuk memahami makna lagu yang ada di album rectoverso juga

Buat yang berminat menambah koleksi dan memperkaya khasanah dunia satra juga mencoba menyelami alur cerita dari seorang penulisnya..Monggo..! Silahkan..! Berkunjung ke toko buku terdekat..

Senin, 05 Januari 2009

BaBel

Bangka dan Belitung selalu identik dengan timah karena secara umum orang taunya kalau daerah tersebut adalah daerah tambang timah, tetapi sejak andrea hirata menceritakan kisah hidupnya lewat novel & film laskar pelangi maka daerah Belitung dan Bangka mulai banyak dikunjungi orang. Yah wajar saja karena ternyata kedua pulau ini menyimpan segudang keindahan pantai khususnya tanjung tinggi. Kali ini saya benar benar bersyukur karena saya masih bisa menikmati liburan akhir tahun sedikit lebih beruntung dibanding teman teman diproyek lain yang sudah diultimatum penguasa tertinggi “tidak boleh ada cuti” dan kali ini tujuan saya adalah Bangka dan Belitung. Rute perjalanan saya kali ini adalah :

Hari Pertama : Bandara Soekarno Hatta (tadinya mau naek speedboat, tetapi dengan pertimbangan ombak yang besar saya putuskan naek pesawat saja) à Bandara Tanjung Pandan à Hotel àSewa motor langsung menuju Pantai tanjung pendam, menikmati indahnya pemandangan pantai sampai matahari terbenam dan tentunya “photo photo juga dong” dan satu hal yg pasti menikmati wisata kuliner disekitar pantai à Hotel (istirahat untuk petualangan besoknya)

Hari Kedua : Tujuan Utama kami adalah “Tanjung Bingah – Bukit Berau dan Tanjung Tinggi (tempat syutingnya laskar pelangi” karena perjalanan harus ditempuh sendiri dengan motor sewaan jadi tidak ada salahnya kami melihat peta yang ada dihotel dan ternyata tempat yang akan kami tuju adalah satu arah dan hanya melewati beberapa desa sebelum sampai ditujuan. Belitung tempat yang menyenangkan buat para pendatang, kami tidak merasa asing karena sebagian besar penduduknya ramah dan bersahaja disamping itu kita tidak perlu repot repot cari akomodasi karena setiap penginapan menyewakan motor sebagai sarana transportasi dan tentunya harga per harinya sangatlah terjangkau. Menempuh perjalananpun sangatlah menyenangkan bahkan ketika kita butuh kepastian arah jalan, setiap orang yang kita tanyakan dengan senang hati menunjukkan arah yg kita inginkan.

Tanjung Bingah : Pantainya indah, airnya bersih dan kalau kita ingin bertualang dipulau pulau sekitarnya ada alternative persewaan perahu (rate 150 – 300 ribu per perahu)

Bukit Berau : Bukitnya bagus dan untuk sampai ketujuan kita juga masih melewati beberapa pantai

Tanjung Tinggi : Tempat syutingnya laskar pelangi, akhirnya kami tiba juga ditujuan Utama, jujur kami takjub dengan keindahan pantai tersebut, airnya benar benar jernih dan juga bedanya pantai ini dengan pantai lain adalah Batu batu besar yang terhampar di beberapa sudut pantai. Sebelum menikmati kesejukan dan kejernihan airnya saya sempat berpikir “betapa hebatnya Tuhan itu, ciptaannya begitu ajaib dan aku bersyukur bisa ada disana saat itu”. Tak bosan bosanya kami menikmati setiap sudut pantai, sepertinya tidak ada kata lelah lompat dari satu tempat ke tempat lain, tidak ada kata lelah pindah dari satu batu ke batu yang lain, sungguh takjub dan ajaib memang bahkan sampai menjelang magribpun rasanya tidak ingin untuk beranjak dari tempat itu. Satu hal yang mungkin disayangkan “tempat seindah itu belum dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat, padahal saya membayangkan seandainya tempat itu dikelola dengan dengan baik maka akan semakin banyak lagi yang akan berkunjung dan tentunya akan meningkatkan income penduduk setempat”

Kami benar benar menikmati setiap detik dan setiap pemandangan yang ada tapi tanpa sengaja kami juga sempat mengalami hal yang tidak masuk akal “ketika kami ambil beberapa photo dengan pakai timer camera, ada satu photo “yang nampak hanya batu tempat kami duduk sementara kami tidak kelihatan seorangpun, memang aneh tapi itulah kenyataannya, heheheh ketika kejadian itu sebenarnya udah menjelang sore hari dan kami baru ingat bahwa dalam perjalanan ke tanjung tinggi, ketika kami menanyakan arah jalan ke salah satu bapak tua, sibapak tua menjawab dengan santainya “o..kearah sana, dipantai itu sudah banyak orang meninggal” tapi yeah sudah lah apapun yang terjadi itu menjadi pengalaman yang indah dalam perjalanan kami. Semoga aja tidak ada kaitan “omongan bapak tua itu dengan kejadian photo yang kami alami” Yang pasti kami benar benar puas menikmati keindahan pantai tanjung tinggi dan akhirnya kamipun tiba dihotel dengan selamat tanpa kurang sesuatuapapun. Kami harus istirahat karena besok paginya kami akan nyebrang ke Bangka pakai kapal cepat.

Hari ketiga : siap siap dari pelabuhan tanjung pandan menuju pangkal balam. Perjalanan sekitar 4 Jam dan selama 3 Jam perjalanan rasanya pusing dan mau muntah saja karena wangi dalam kapal benar benar aneh dan juga ombak yang besar, perutku semakin mual ketika awak kapal membagibagikan kantong plastic kesetiap penumpang (jaga jaga kalau muntah). Saya sempat bertanya kesalah satu awak kapal “biasa ya ombak begini?” dengan santainya dia menjawab “wah ini sih belum seberapa pak, santai aja..mending tidur aja biar gak muntah” aku coba tidur tapi tetap gak bisa, aku coba dengar koleksi music dari Ipod ku tapi tetap aja hati ini tidak tenang dengan goyangan ombak yang semakin tidak bersahaja. Hal lain yang membuat kepalaku pusing adalah “biar tiketnya kelas executive” kostum dan aroma penumpangnya juga benar benar tidak bersahaja “maaf…” aku dan teman beberapa kali menenangkan pikiran dengan menyemprotkan parfum supaya aroma sekitar bisa dieliminir tapi ternyata…ehm, aroma asli kapal dan penumpangnya benar benar tak terkalahkan. Tapi ya sudahlah..setelah 4 Jam perjalanan akhirnya kami sampai di Pangkal Balam, lega rasanya dijemput teman lama. Cerita akan banyak hal..kembali kami menikmati keindahan pantai padi yang ada dibangka..keliling keliling kota sambil cari oleh oleh selanjutnya wisata kuliner makanan khas Bangka. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu dan kamipun harus ke airport karena harus kembali ke Jakarta dengan flight yang Jam 17.15

Dalam perjalanan pulang ke Jakarta keindahan pantai dan keanehan yang kami alami masih terbayang bayang dalam benakku. Perjalanan yang menyenangkan. Sampai ketemu dalam petualangan selanjutnya…

Minggu, 04 Januari 2009

Happy New Year 2009

Saya merasa waktu begitu cepat berlalu. Detik berlalu menjadi jam menjadi hari menjadi minggu menjadi bulan dan akhirnya genap setahun. 365 hari akan berlalu ketika terompet pergantian tahun dibunyikan. Saya pikir bukan waktu yang begitu singkat juga selama 365 hari. Ada banyak hal yang boleh terjadi dalam kurun waktu itu. kadang sakit bahkan merasa tak berdaya dengan keterbatasan diri, kadang resah ketika kegalauan menghampiri, kadang tertawa tatkala sukacita hadir, kadang menangis waktu merasa tidak kuat dengan kepedihan hidup, kadang bimbang tatkala tidak ada harapan, kadang terlalu bersemangat ketika melihat secercah pengharapan, kadang berlari ketika semua tampak cepat, kadang perlahan ketika mulai kelelahan dan kadang berhenti ketika tidak kuat lagi untuk melangkah. Banyak lagi hal yang aku alami bahkan tak tergambarkan sepanjang tahun 2008. Finally.. baru sadar kalau saya sudah dalam penghujung tahun 2008 dan bahkan dalam hitungan jam semua akan berlalu dan digantikan dengan tahun yang baru. Kalau saya boleh melewati 2008 dan masuk 2009 saya sadar kalau itu semua hanya anugrah semata dari Tuhan. Kadang aku berpikir apa istimewanya aku di mata Tuhan sehingga perlindungan-Nya begitu indah dalam hidupku.

Walau banyak hal yang tak kupahami, satu hal aku sangat percaya kalau semua dapat berlalu dengan berbagai macam kejadian itu semua atas campur tangan yang maha kuasa.

Banyak orang memprediksi kalau tahun 2009 kemungkinan besar akan menjadi tahun yang sulit dengan adanya krisis global dan bersamaan dengan schedule pesta demokrasi alias pemilu. Dan memang setiap orang bisa saja untuk berpendapat kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi nantinya. Tapi saya tetap beriman kalau tahun 2009 ini saya sambut dengan ucapan syukur dan menyerahkan semua dalam campur tangan tuhan. Saya percaya ketika kita mengesampingkan sisi kemanusiaan kita dan mengizinkn tuhan bertahta sepenuhnya, maka akan ada kuasa diluar batas kemampuan manusia yaitu kuasa Tuhan.

“selamat Tahun Baru 2009, semoga kegagalan di tahun 2008 bisa kita perbaiki dan tahun 2009 tentunya akan menjadi tahun berkat buat semuanya, khususnya bangsaku tercinta republik Indonesia”